Sejarah Pulau Madura
Diposkan oleh
Windi Darmawan
Minggu, 16 Desember 2012
Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan
ini, mungkin lebih ditekankan pada alasan geografis. Soalnya, Kabupaten
Bangkalan memang terletak di ujung barat Pulau Madura. Dan, sejak dulu,
Pulau Madura memang sudah terbagi-bagi. Bahkan, tiap bagian memiliki
sejarah dan legenda sendiri-sendiri. Berikut laporan wartawan Radar
Madura di Bangkalan, Risang Bima Wijaya secara bersambung.
Menurut legenda, sejarah Madura barat bermula dari munculnya seorang raja dari Gili Mandangin (sebuah pulau kecil di selat Madura) atau lebih tepatnya di daerah Sampang. Nama raja tersebut adalah Lembu Peteng, yang masih merupakan putra Majapahit hasil perkawinan dengan putri Islam asal Campa. Lembu Peteng juga seorang santri Sunan Ampel. Dan, Lembu Peteng-lah yang dikenal sebagai penguasa Islam pertama di Madura Barat.
Namun dalam perkembangan sejarahnya, ternyata diketahui bahwa sebelum Islam, Madura pernah diperintah oleh penguasa non muslim, yang merupakan yang berasal dari kerajaan Singasari dan Majapahit. Hal ini diperkuat dengan adanya pernyataan Tome Pires (1944 : 227) yang mengatakan, pada permulaan dasawarsa abad 16, raja Madura belum masuk Islam. Dan dia adalah seorang bangsawan mantu Gusti Pate dari Majapahit.
Pernyataan itu diperkuat dengan adanya temuan – temuan arkeologis, baik yang bernafaskan Hindu dan Bhudda. Temuan tersebut ditemukan di Desa Kemoning, berupa sebuah lingga yang memuat inskripsi. Sayangnya, tidak semua baris kalimat dapat terbaca. Dari tujuh baris yang terdapat di lingga tersebut, pada baris pertama tertulis, I Caka 1301 (1379 M), dan baris terakhir tertulis, Cadra Sengala Lombo, Nagara Gata Bhuwana Agong (Nagara: 1, Gata: 5, Bhuwana: 1, Agong: 1) bila dibaca dari belakang, dapat diangkakan menjadi 1151 Caka 1229 M.
Temuan lainnya berupa fragmen bangunan kuno, yang merupakan situs candi. Oleh masyarakat setempat dianggap reruntuhan kerajaan kecil. Juga ditemukan reruntuhan gua yang dikenal masyarakat dengan nama Somor Dhaksan, lengkap dengan candhra sengkala memet bergambar dua ekor kuda mengapit raksasa.
Berangkat dari berbagai temuan itulah, diperoleh gambaran bahwa antara tahun 1105 M sampai 1379 M atau setidaknya masa periode Singasari dan Majapahit akhir, terdapat adanya pengaruh Hindu dan Bhudda di Madura barat.
Sementara temuan arkeologis yang menyatakan masa klasik Bangkalan, ditemukan di Desa Patengteng, Kecamatan Modung, berupa sebuah arca Siwa dan sebuah arca laki-laki. Sedang di Desa Dlamba Daja dan Desa Rongderin, Kecamatan Tanah Merah, terdapat beberapa arca, di antaranya adalah arca Dhayani Budha.
Temuan lainnya berupa dua buah arca ditemukan di Desa Sukolilo Barat Kecamatan Labang. Dua buah arca Siwa lainnya ditemukan di pusat kota Bangkalan. Sementara di Desa Tanjung Anyar Bangkalan ditemukan bekas Gapura, pintu masuk kraton kuno yang berbahan bata merah.
Di samping itu, berbagai temuan yang berbau Siwais juga ditemukan di makam-makam raja Islam yang terdapat di Kecamatan Arosbaya. Arosbaya ini pernah menjadi pusat pemerintahan di Bangkalan. Misalnya pada makam Oggo Kusumo, Syarif Abdurrachman atau Musyarif (Syech Husen). Pada jarak sekitar 200 meter dari makam tersebut ditemukan arca Ganesha dan arca Bhirawa berukuran besar.
Demikian pula dengan temuan arkeologis yang di kompleks Makam Agung Panembahan Lemah Duwur, ditemukan sebuah fragmen makam berupa belalai dari batu andesit.
Dengan temuan-temuan benda kuno yang bernafaskan Siwais di makam-makam Islam di daerah Arosbaya itu, memberi petunjuk bahwa Arosbaya pernah menjadi wilayah perkembangan budaya Hindu. Penemuan benda berbau Hindu pada situs-situs Islam tersebut menandakan adanya konsinyuitas antara kesucian. Artinya, mandala Hindu dipilih untuk membangun arsitektur Islam.
Arosbaya merupakan pusat perkembangan kebudayaan Hindu di Madura Barat (Bangakalan) semakin kuat dengan adanmya temuan berupa bekas pelabuhan yang arsitekturnya bernafaskan Hindu, dan berbentuk layaknya sebuah pelabuhan Cina. (Risang Bima Wijaya)
Menurut legenda, sejarah Madura barat bermula dari munculnya seorang raja dari Gili Mandangin (sebuah pulau kecil di selat Madura) atau lebih tepatnya di daerah Sampang. Nama raja tersebut adalah Lembu Peteng, yang masih merupakan putra Majapahit hasil perkawinan dengan putri Islam asal Campa. Lembu Peteng juga seorang santri Sunan Ampel. Dan, Lembu Peteng-lah yang dikenal sebagai penguasa Islam pertama di Madura Barat.
Namun dalam perkembangan sejarahnya, ternyata diketahui bahwa sebelum Islam, Madura pernah diperintah oleh penguasa non muslim, yang merupakan yang berasal dari kerajaan Singasari dan Majapahit. Hal ini diperkuat dengan adanya pernyataan Tome Pires (1944 : 227) yang mengatakan, pada permulaan dasawarsa abad 16, raja Madura belum masuk Islam. Dan dia adalah seorang bangsawan mantu Gusti Pate dari Majapahit.
Pernyataan itu diperkuat dengan adanya temuan – temuan arkeologis, baik yang bernafaskan Hindu dan Bhudda. Temuan tersebut ditemukan di Desa Kemoning, berupa sebuah lingga yang memuat inskripsi. Sayangnya, tidak semua baris kalimat dapat terbaca. Dari tujuh baris yang terdapat di lingga tersebut, pada baris pertama tertulis, I Caka 1301 (1379 M), dan baris terakhir tertulis, Cadra Sengala Lombo, Nagara Gata Bhuwana Agong (Nagara: 1, Gata: 5, Bhuwana: 1, Agong: 1) bila dibaca dari belakang, dapat diangkakan menjadi 1151 Caka 1229 M.
Temuan lainnya berupa fragmen bangunan kuno, yang merupakan situs candi. Oleh masyarakat setempat dianggap reruntuhan kerajaan kecil. Juga ditemukan reruntuhan gua yang dikenal masyarakat dengan nama Somor Dhaksan, lengkap dengan candhra sengkala memet bergambar dua ekor kuda mengapit raksasa.
Berangkat dari berbagai temuan itulah, diperoleh gambaran bahwa antara tahun 1105 M sampai 1379 M atau setidaknya masa periode Singasari dan Majapahit akhir, terdapat adanya pengaruh Hindu dan Bhudda di Madura barat.
Sementara temuan arkeologis yang menyatakan masa klasik Bangkalan, ditemukan di Desa Patengteng, Kecamatan Modung, berupa sebuah arca Siwa dan sebuah arca laki-laki. Sedang di Desa Dlamba Daja dan Desa Rongderin, Kecamatan Tanah Merah, terdapat beberapa arca, di antaranya adalah arca Dhayani Budha.
Temuan lainnya berupa dua buah arca ditemukan di Desa Sukolilo Barat Kecamatan Labang. Dua buah arca Siwa lainnya ditemukan di pusat kota Bangkalan. Sementara di Desa Tanjung Anyar Bangkalan ditemukan bekas Gapura, pintu masuk kraton kuno yang berbahan bata merah.
Di samping itu, berbagai temuan yang berbau Siwais juga ditemukan di makam-makam raja Islam yang terdapat di Kecamatan Arosbaya. Arosbaya ini pernah menjadi pusat pemerintahan di Bangkalan. Misalnya pada makam Oggo Kusumo, Syarif Abdurrachman atau Musyarif (Syech Husen). Pada jarak sekitar 200 meter dari makam tersebut ditemukan arca Ganesha dan arca Bhirawa berukuran besar.
Demikian pula dengan temuan arkeologis yang di kompleks Makam Agung Panembahan Lemah Duwur, ditemukan sebuah fragmen makam berupa belalai dari batu andesit.
Dengan temuan-temuan benda kuno yang bernafaskan Siwais di makam-makam Islam di daerah Arosbaya itu, memberi petunjuk bahwa Arosbaya pernah menjadi wilayah perkembangan budaya Hindu. Penemuan benda berbau Hindu pada situs-situs Islam tersebut menandakan adanya konsinyuitas antara kesucian. Artinya, mandala Hindu dipilih untuk membangun arsitektur Islam.
Arosbaya merupakan pusat perkembangan kebudayaan Hindu di Madura Barat (Bangakalan) semakin kuat dengan adanmya temuan berupa bekas pelabuhan yang arsitekturnya bernafaskan Hindu, dan berbentuk layaknya sebuah pelabuhan Cina. (Risang Bima Wijaya)
Blog Subscription
Search this blog
Popular Posts
-
Letak sekolah MAN memang strategis,karena letaknya dekat dengan tempat pariwisata.Tempatnya tidak lain lagi yaitu TRK(taman rekreasi...
-
Nama saya windy darmawan.Saya lahir d Bangkalan,12 November 1996 . Saya bersekolah SD di SDN Pangeranan 4.Dan sekolah SMP saya di SMPN 1...
-
Ada saja cara yang dilakukan sekolah untuk memberikan pendidikan politik kepada anak didiknya. Seperti yang dilakukan oleh MAN Mode...
-
Sedikit tentang ekstra olahraga yang ada di MAN Bangkalan diantaranya Ekstra voli,basket dan futsal semua ekstra olahraga yang ada ...
-
Teknologi Dalam sejarah peradaban kehidupannya, manusia sebagai makhluk yang berakal senantiasa berusaha mendapatkan taraf hidup y...
-
Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA ya...
-
Cinta memulai karirnya di dunia entertainment sebagai finalis top model 2006. Melalui itu karir cinta mulai menanjak dengan membintangi sine...
-
Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan sesuatu yang patut kita syukuri k...
-
Tidak hanya di dunia nyata saja ada penjahat, di dunia maya pun juga ada penjahat. Kalau kejahatan di dunia nyata sering kita den...
Blog Archive
-
▼
2012
(55)
-
▼
Desember
(51)
- Warna Kesukaan qOu
- Sejarah Pulau Madura
- Api Tak kunjung Padam
- Kebanggaan Saya Menjadi Orang Indonesia
- Keistimewaan Tanah Air (Indinesia) qO
- Jawa Timur Adalah Provinsi qO
- Sejarah Kerajaan Pajajaran
- Sejarah Terbentuknya Majapahit
- Sejarah Kerajaan Kutai Di Indonesia
- Sejarah Kerajaan Demak
- Sejarah Masuk Dan Berkembangnya Hindu- Budha
- Sejarah Kerajaan Mataram Islam
- Sejarah Kerajaan Mataran Kuno
- Sejarah Kerajaan Sriwijaya
- Sejarah Berdirinya Kerajaan Singosari
- Sejarah Berdirinya Kerajaan Kediri
- Cita - Cita qU
- Hobi qU
- Aktivitas qU
- Makanan Favorit qU
- Band Favorit qU
- Tersenyumlah Sahabat qU
- Rumah qU
- Desa
- Indahnya Desa qU
- Desa Kelahiran qU
- di sekitar rumah qU
- BUKU Favorit
- Sejarah Berdirinya MANBA
- sekilas Tentang MANBA
- Biografi Soekarno
- Khasiat Daun Kelor
- Biografi Cinta Laura
- 7 Pantai Terindah di Bali
- Study Tour
- Wisata Kuliner Kota Bangkalan
- TATA TERTIB MANBA
- MAN MODEL BANGKALAN PART II
- Keterampilan MANBA
- Siswa Siswi MAN
- MAN Model Bangkalan
- Cara Mengurutkan Data di Ms Excel
- Tips Menggunakan Internet
- Istilah-Istilah Kejahatan Dalam Internet
- Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi
- Pengertian BLOG
- Keuntungan dan Kerugian Dalam Menggunakan TIK
- Macam-Macam Sistem Operasi
- Manfaat Internet Bagi Remaja
- Dampak Positif dan Negatif Internet
- Sejarah Internet
-
▼
Desember
(51)
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Our Sponsors
Follow Us!
Subscribe To
Pos
Komentar
Diberdayakan oleh Blogger.
Followers
Mi perfil
Search This Blog
MAN Bangkalan © 2012 | Designed by Online Games, in collaboration with Game Coupons, Combat Trousers and Online Dating
0 komentar:
Poskan Komentar