Mengangkat Wayang lewat Internet
(Suara Merdeka Minggu – Rubrik Konek 22 Juli 2012)
Kekayaan
seni dan kebudayaan Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke
memang begitu menarik bagi banyak bangsa di dunia. Bahkan akhir-akhir
ini sering kita dengar negara lain mengklaim seni dan kebudayaan
Indonesia sebagai milik mereka.
Untungnya
beberapa waktu terakhir ini, pemerintah sudah cukup sigap dalam
mendaftar warisan budaya Indonesia. Sehingga berbagai kejadian klaim
kesenian dan kebudayaan beberapa tahun yang lalu tidak perlu berulang.
Hanya
saja jika kita melihat berbagai kejadian reaktif masyarakat yang sempat
terjadi, muncul pertanyaan apakah perhatian masyarakat hanya tampak
pada saat ribut-ribut klaim itu saja? Sudahkah kita melihat kehidupan
para pelaku kesenian yang seringkali justru di bawah standar?
Kualitas
kesenian seringkali tidak berkembang akibat fokus eksplorasi kesenian
yang tidak lagi penuh karena telah bergeser pada pemenuhan kebutuhan
hidupnya dan keluarganya. Padahal kualitas kesenian merupakan kunci
untuk membuat kesenian tersebut semakin menarik dan dinikmati
masyarakat.
Alhasil, beberapa kesenian bangsa
hanya menjadi ikon semata namun tidak pernah secara langsung dikenal
oleh masyarakat dan generasi muda. Karena hal tersebut, tim peneliti
dari Unika Soegijapranata memperkenalkan portal kesenian wayang kepada
para pelaku seni wayang kulit di Solo dan Semarang.
Wayang Network
Portal kesenian wayang yang diberi nama Indonesian Wayang Network dan bisa diakses melalui www.wayangnetwork.com
ini didukung oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Persatuan
Pedalangan Indonesia (Pepadi) Jawa Tengah, serta sanggar-sanggar
kesenian di Solo dan Semarang.
Konsep dasar
dari pengembangan portal tersebut adalah untuk mengenalkan kepada dalang
dan sanggar kesenian wayang di Indonesia untuk memanfaatkan internet
sebagai showcase pertunjukan-pertunjukan yang telah dilakukan
selama ini. Dengan begitu, masyarakat dapat lebih mengenal kesenian
wayang kulit beserta pelaku seninya.
Tayangan
yang sengaja persingkat menjadi 10-15 menit ini bertujuan menampilkan
bagian yang paling menarik dari pertunjukan wayang kulit. Pengguna
internet tidak harus menunggu berjam-jam atau semalam suntuk untuk dapat
mengenal sisi yang menarik dari wayang kulit.
Bahkan pengunjung juga dapat memberikan penilaian melalui fasilitas voting
yang ada di setiap tayangan video wayang kulit. Pertunjukan yang
mendapat nilai tertinggi akan selalu muncul di bagian atas halaman awal
website tersebut.
Penyediaan fasilitas jajak
suara ini bukan sekedar untuk unjuk kekuatan massa semata, tetapi juga
untuk menjaring partisipasi pengguna internet yang lebih banyak lagi
dari seluruh dunia. Hal ini dibutuhkan karena bukan hanya mengenalkan
wayang kulit ke dunia, tetapi juga para pelaku seni yang terlibat.
Para
dalang dan sanggar juga akan ditampilkan di dalam website tersebut,
untuk dapat menciptakan peluang bagi keduanya di masa yang mendatang,
baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Karena
dalam berbagai kejadian, peluang untuk diundang oleh negara-negara lain
di dunia seringkali tercipta ketika para pelaku seni secara rutin
mempublikasikan aktivitas dan rekam jejak yang telah dijalani selama
ini.
Umumnya karya pelaku kesenian wayang kulit merupakan masterpiece
yang luar biasa namun karena tidak terkomunikasikan dengan masyarakat,
maka nama dan karya para dalang tidak dikenal secara luas.
Respons Luar Biasa
Dari
hasil roadshow tim peneliti Unika Soegijapranata, respon yang luar
biasa ditunjukkan oleh Pepadi dan sanggar-sanggar kesenian. Beberapa
dalang muda yang telah menorehkan prestasi di tingkat nasional sengaja
dikirim oleh masing-masing sanggar untuk ikut menayangkan karyanya di
situs tersebut.
Langkah-langkah pengiriman
tayangan video yang sudah diminimalkan di dalam portal Wayang Network
telah membuat para dalang yang tidak mempunyai latar belakang teknologi
informasi, merasa dipermudah untuk bisa eksis di dunia maya.
Jika
Anda pelaku seni wayang kulit namun belum bergabung, maka permintaan
keikutsertaan dapat dikirimkan kepada Pepadi melalui menu Contact Us
yang ada di www.wayangnetwork.com.
Harapannya,
semakin banyak para pelaku kesenian wayang kulit yang bergabung ke
dalam website tersebut, menayangkan karya-karyanya yang terbaik, dan
merasakan manfaat yang nyata dari penggunaan internet.
Bukan
saja untuk mengangkat kesenian wayang kulit dan pelaku seni di
dalamnya, namun juga agar keberlangsungan warisan budaya bangsa ini
tetap bisa terjaga di dunia yang semakin modern ini. (Ridwan Sanjaya)
0 komentar:
Posting Komentar